HARIANMERDEKA.ID|Bogor,Pandemi yang terus berkepanjangan ini menyebabkan pengaruh besar
terhadap semua sektor, Apalagi saat ini penambahan di sejumlah wilayah terus
naik. Kita ketahui saat ini anti virus Covid -19 belum ada namun penderita yang
sembuh makin banyak. ini menandakan kabar baik, sehingga semakin banyak yang
sembuh maka makin berkurang yang positif.
Pandemi Covid-19 ini
tidak hanya berdampak pada masyarakat kota, tapi juga warga di pedesaan. Itulah
sebabnya, pemerintah meluncurkan berbagai program untuk mengurangi beban
masyarakat sekaligus meningkatkan ekonomi.
Dampak dari pandemi itu
smua lapisan masyarakat sudah di pastikan terkena imbasnya, kebutuhan makin
tinggi serta beban hidup makin naik. segala upaya sudah di jalankan oleh
pemerintah guna membantu masyarakat saat ini.
Berbagai bantuan serta
program- program pemerintah untuk meringankan beban masyarkat saat ini.
pemerintah bersama -sama kementrian serta dinas harus bersama - sama serta
saling mendukung.
Presiden Joko Widodo
telah menginstruksikan kepada jajaran pemerintah terkait agar seluruh skema
program jaring perlindungan sosial di desa seperti Program Keluarga Harapan,
bantuan sosial tunai, bantuan langsung tunai desa dan lain-lain, berjalan
efektif dan tepat sasaran.
Program padat karya tunai
di pedesaan, misalnya, harus dikawal dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
Program ini dapat mengurangi beban masyarakat desa yang mungkin kehilangan
pekerjaan di tengah pandemi, kesulitan mencari kerja, atau yang berasal dari
kalangan tidak mampu.
Sejumlah program dengan
alokasi dana sebesar Rp203,9 triliun dikeluarkan pemerintah untuk memberikan
perlindungan sosial bagi masyarakat terdampak pandemi.
Penanganan pandemi
Covid-19 membutuhkan kedisiplinan dan kerja keras seluruh komponen bangsa.
Segala kebijakan pemerintah terkait hal tersebut dilakukan untuk bekerja keras
menangani persoalan kesehatan yang memang menjadi prioritas pemerintah.
“Sejak awal, kebijakan
pemerintah selalu konsisten, bahwa penanganan masalah kesehatan masyarakat
adalah prioritas utama. Sekali lagi, kesehatan masyarakat harus
diprioritaskan,” ujar Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan tentang
perkembangan realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Istana
Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu, 26 September 2020.
Di tengah prioritas
tersebut, pemerintah juga bekerja keras untuk menjaga dan memulihkan
perekonomian. Sejumlah program dengan alokasi dana sebesar Rp203,9 triliun
dikeluarkan pemerintah untuk memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat
terdampak pandemi.
Program tersebut di
antaranya terealisasi dalam berbagai bentuk seperti Program Keluarga Harapan,
Bantuan Pangan Nontunai, Sembako, Bantuan Sosial Tunai, Kartu Prakerja, Bantuan
Langsung Tunai Dana Desa, Bantuan Presiden Produktif, Subsidi Gaji, hingga diskon
tarif listrik.
“Program ini untuk
meringankan beban ekonomi masyarakat akibat pandemi Covid-19. Alhamdulillah,
pelaksanaan program perlindungan sosial telah berjalan dengan baik,” ujarnya.
Kepala Negara lantas
memerinci realisasi program perlindungan sosial sampai tanggal 23 September
2020, sebagai berikut:
Program Keluarga Harapan,
telah tersalurkan Rp29,138 triliun kepada 10 juta penerima manfaat.
Program Sembako, telah
tersalurkan Rp30,978 triliun kepada 19,41 juta penerima manfaat.
Program Sembako Jabodetabek,
telah tersalurkan Rp4,407 triliun kepada 1,9 juta penerima manfaat.
Program Bansos Tunai
Non-Jabodetabek, telah tersalurkan Rp24,787 triliun kepada 9,18 juta penerima
manfaat.
Program Kartu Pra Kerja,
telah tersalurkan Rp16,617 triliun kepada 4,86 juta penerima manfaat.
Program BLT Dana Desa,
telah tersalurkan Rp11,73 triliun kepada 7,55 juta penerima manfaat.
Program Banpres Produktif
dan Banpres Modal Kerja Rp14,183 triliun, sudah diterimakan kepada 5,9 juta
penerima manfaat.
Program Subsidi Gaji,
telah tersalurkan Rp10,8 triliun kepada 9 juta penerima manfaat.
Program Diskon Listrik,
telah tersalurkan Rp3,455 triliun kepada 31,4 juta penerima manfaat.
Presiden menyebut bahwa
realisasi program PEN untuk klaster perlindungan sosial ini selain bisa mengurangi
beban masyarakat, juga memacu peningkatan produktivitas masyarakat. Ia pun
kembali mengingatkan bahwa penanganan masalah kesehatan, terutama pencegahan
penularan, adalah yang paling utama.
Kepada semua pihak untuk
disiplin menjalankan protokol kesehatan, agar penularan bisa ditekan, dan
kehidupan masyarakat bisa berjalan normal kembali. Diharapkan kepada seluruh masyarakat selalu peduli dan ikut membantu pemerintah dalam
menghadapi pandemi ini.
"Kita semua saling
bersinergi secara bahu membahu untuk mengatasi wabah Virus Covid saat ini. Kita
harus jaga diri, agar keluarga serta jaga lingungan sekitar agar tetap mematuhi
protokol kesehatan yang ada. karena dengan demikian Virus Covid ini bisa kita
tekan penyebarannya",tutup Presiden Joko Widodo.


0 Komentar